Dalam ceramahnya, Prof Muzakir mengajak para jama’ah untuk meneladani sifat Rasulullah, di antaranya adalah ketegasan kepada orang yang kufur. “Rasulullah dan orang beriman yang bersama Beliau itu keras dan tegas kepada orang yang ingkar kepada Allah. Maka sudahkah kita meneladani sifat ini dalam kehidupan sehari-hari?” ujar Prof Muzakir bertanya.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati maulid Rasulullah, Prof Muzakir mengajak seluruh jama’ah untuk terus meneladani sifat Rasulullah, sebagai bentuk ketaatan dan kecintaan terhadap sosok Rasulullah.
Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bukhari, menyampaikan beberapa pesan kepada para jama’ah. Sesuai tema Peringatan Maulid Nabi tahun ini, yaitu ‘Refleksi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Di Tengah Pandemi Covid-19,’ Gubernur berpesan agar masyarakat Aceh bersabar dalam menghadapi pandemi covid-19.
“Sama seperti dua tahun sebelumnya, tahun ini pula kita memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW masih di tengah pandemi Covid-19. Pandemi ini telah berdampak pada seluruh dimensi kehidupan kita dan sekaligus menguji kesabaran kita sebagai kaum yang beriman,” ujar Bukhari.
Selanjutnya, Bukhari mengajak para jama’ah untuk menjadikan momentum Maulid sebagai sarana untuk mengambil pelajaran dari kelahiran manusia yang paling mulia di muka bumi.
“Hakikat Peringatan Maulid Nabi yang kita laksanakan setiap tahunnya, selain sebagai wujud kecintaan kepada Rasulullah, juga bertujuan untuk menelusuri jejak Nabi Muhammad SAW, sebagai tokoh sejagat dengan keagungan dan kebesarannya, kelahiran Rasulullah telah merubah kehidupan manusia dari kegelapan menjadi kehidupan yang penuh nur dan hidayah Allah SWT,” kata Bukhari.
“Mari bersama kita selami samudera kearifan, meraih butir-butir keteladanan dari sosok Nabi Muhammad sebagai uswatun hasanah, role model, contoh dengan akhlakul karimah, adalah sesuatu yang wajib kita ikuti,” sambung Bukhari.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Gubernur Aceh itu juga mengajak para jama’ah untuk mentauladani salah satu akhlak terbaik yang ditunjukkan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aspek kesalehan sosial, yaitu kepedulian pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits ‘Siapa yang melepaskan kesusahan saudaranya maka Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari akhirat nanti.’ Semangat kepedulian terhadap sesama sebagaimana yang dicontohkan Nabi, menjadi semangat kita sebagai muslim di masa pandemi sekarang ini. Karena pandemi tidak bisa dihadapi secara individual atau bahkan oleh pemerintah saja, tetapi diperlukan ikhtiar, kebersamaan, dengan semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah,” kata Bukhari.
Bukhari juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur, karena sejak pandemi melanda, semua pihak dapat menyaksikan bagaimana masyarakat dengan tulus saling membantu secara ikhlas saling membagikan sebagian rezeki yang didapat untuk meringankan beban saudara-saudaranya yang kesusahan.
“Kita patut berterima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh, organisasi keummatan dan kemasyarakatan yang telah bahu membahu memberikan bantuan sosial juga menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan covid19, semua elemen bergerak bersama melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan,” imbuh Bikhari.
Sebagai insan beriman, Bukhari juga mengajak para jama’ah untuk mengambil hikmah dari setiap kejadian dan berbagai ketetapan Allah SWT, karena selalu ada hikmah pada setiap ketetapan Allah.
“Kita meyakini setiap kejadian yang telah ditetapkan Allah pasti ada hikmahnya, tidak ada yang sia-sia. Mari secara bersama-sama kita terus berdoa dan memohon pertolongan yang dibarengi dengan ikhtiar batin dengan memperbanyak zikir, mohon ampun dengan jalan bertaubat kepada Allah SWT serta memperbanyak infak dan sadaqah,” imbau Bukhari.
Bukhari juga mengajak jama’ah untuk mempelajari sejarah Rasulullah, yang dilahirkan dalam keadaan yatim, Bukhari menjelaskan, bahwa tidak ada yang lebih berat bagi seorang anak melebihi ujian menjadi yatim. Namun Rasulullah tidak dibiarkan terlantar sendiri, melainkan dilindungi dan diselimuti kasih sayang Allah SWT.
“Fakta ini mengirimkan pesan dan pelajaran penting kepada kita semua, bahwa bagaimanapun beratnya ujian yang sedang kita hadapi, dengan ikhtiar dan do’a, Allah akan melindungi dan menyelamatkan kita. Mari kita selalu bermunajat dan memohon pertolongan Allah, memohon jalan keluar dari kesulitan, agar Allah memberi kekuatan kepada kita untuk segera pulih dan bangkit kembali dari pandemi Covid-19,” kata Bukhari.