
JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan apresiasi terhadap berbagai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dia sebut cemerlang.
Keputusan tersebut antara lain berupa alokasi anggaran yang memadai untuk sektor pertahanan dan keamanan (hankam), dan mendorong pembentukan komponen cadangan (komcad). Prabowo menjelaskan, hal itu menjadi penyemangat untuk membangun Indonesia.
“Keputusan-keputusan beliau banyakkan cemerlang. Harus saya akui. Saya bukan ngotot ini,” ucapnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (19/10).
Lebih lanjut, dia mengingatkan tentang peribahasa Latin yang berbunyi ‘si vis pacem, para bellum’, atau jika kau mendambakan perdamaian, bersiaplah menghadapi perang. Prabowo menegaskan, dalam menjaga kedaulatan dan kekayaan negara, sebuah negara dan bangsa membutuhkan kekuatan.
Untuk itu, Indonesia harus kuat agar dapat menjaga kekayaannya demi kesejahteraan rakyat, juga membuat sistem yang baik sehingga kekayaan tersebut dapat terdistribusi kepada yang membutuhkan.
“Kita berpikir dan berbuat kita harus membangun satu sistem, suatu mekanisme supaya kekayaan ini biar sampai ke rakyat yang paling miskin dan yang paling berhak,” jelas mantan Danjen Kopassus ini.
Kekayaan itu salah satunya tercermin dari masuknya Indonesia dalam peringkat 16-17 ekonomi global. Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam Kelompok Duapuluh (G20), yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia plus Uni Eropa.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengajak para mahasiswa UKI Toraja agar tetap memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mengedepankan hidup rukun antarumat beragama. Keempat hal tersebut diyakini sebagai pedoman dalam menjaga kekuatan dan persatuan.
“Bersatu kita akan kuat dan teguh. Kalau kita kuat, kita sejahtera; kalau kita kuat akan berdamai, kedamaian, kesejahteraan Indonesia makmur, Indonesia menjadi Indonesia raya,” ujar Prabowo. []