Banda Aceh – “Di era POST TRUTH ini”, kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran, begitulah sepenggal kalimat yang diucapkan Irwasda Aceh, Kombes Pol. Drs Marzuki Ali Basyah, MM saat mengawali obrolan santai di ruang kerjanya akhir November 2021 lalu.
Sembari menyeruput segelas coklat khas pidie jaya , lulusan Akpol tahun 1991 ini banyak berbicara soal isu kekinian Aceh. Menurutnya, sudah saatnya Aceh harus bangkit dari segala kekurangan. Salah satunya terjalinnya rasa sinergitas dan kekompakan antar sesama elemen masyarakat.
Begitu juga soal peran awak media dalam menyampaikan informasi Aceh harus bernuansa sejuk dan positif. Sehingga Aceh yang dikenal sebagai Bumi Seuramo Mekkah menjadi magnet wisatawan dan investor ke Aceh. Hal ini sejalan dengan ajakan Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs. Ahmad Haydar , SH, MM agar terus memperbanyak pemberitaan positif tentang Aceh.
“Dengan begitu, arus investasi juga otomatis masuk ke Aceh. Mari cerdaskan publik dengan pemberitaan positif tentang Aceh,” ujar Kombes Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah.
Menurutnya, peran jurnalis sangatlah besar dalam menangkal hoaks selama ini.
Partisipasi aktif jurnalis dalam menyajikan informasi harus benar-benar mencerdaskan masyarakat Aceh dan Indonesia pada khususnya. Melalui berbagai teknis dan mekanismenya, ujar Kombes Pol. Marzuki, jurnalis dapat membantu menyajikan narasi-narasi akurat, menumbuhkan optimisme dan mencerdaskan publik.
Jikapun ada pemberitaan yang dianggap kontra produktif, sebaliknya tidak dipublikasikan berlebihan. Pemberitaan miring tersebut juga akan berdampak terhadap citra negatif investasi terhadap Aceh. Pasalnya, kebohongan yang diulangi berkali-kali akan menutupi kebenaran.
Ia juga turut mengajak semua stakeholder agar bahu membahu menjaga perdamaian Aceh. Menurutnya, perdamaian menjadi inklusif untuk Aceh sehingga akan menjadi provinsi yang hebat dan sejahtera.
“Begitu halnya dengan upaya Polda Aceh bersinergi dengan Pemerintah Aceh dalam melakukan transformasi digital akan semakin bermakna demi terciptanya stabilitas dan keamanan di Aceh. Metode “post truth” ini harus kita sosialisakan bersama sehingga mudah diterima oleh semua kalangan,” pungkasnya. []
Sumber : Acehjurnal